Selasa, 14 April 2020

Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Internasional Sera Dampaknya

Gadis Rantau
Perdagangan adalah suatu aktivitas jual beli yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Usaha perdagangan dapat dimulai dari unit terkecil hingga antar negara. Perdagangan dalam unit terkecil contohnya adalah warung kelontong atau bisa juga pedagang asongan ditepi jalan. Sedangkan perdagangan dalam tingkat antar negara berkaitan dengan eksport-import antar negara yang melibatkan berbagai kebijakan antar negara yang tidak dapat diubah secara specifik. Perdagangan antar negara melibatkan birokrasi yang berbeda antar negara. Peraturan dan kebijakan eksport – import antar negara yang berbeda. Hal ini berkaitan erat juga dengan kultur antar negara yang berbeda. Perdagangan beda negara memiliki peranan yang penting dalam kemajuan suatu negara. Pendapatan suatu negara juga akan bertambah banyak ketika perdagangan antar negara ini ditingkatkan secara signifikan.
Perdagangan terbagi atas dua yakni perdagangan nasional dan perdagangan  internasional. Seperti tema diatas kali ini kita akan membahas perbedaan antara perdagangan dalam negeri (nasional) dan perdagangan Internasional. Dalam membedakannya kita dapat mengacuh kepada ciri-ciri. Seperti ciri-ciri perdagangan dalam negeri (nasional) dan ciri-ciri perdagangan internasional. Sebelumnya seputar perdagangan internasional telah dibahas manfaat perdagangan internasional dan kali ini kami akan melengkapi pembahasan tentang perdagangan internasional dengan membahas Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Internasional seperti yang ada dibawah ini.

Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Internasional
Perdagangan dalam negeri kegiatannya dalam negeri kegiatannya berlangsung di dalam negeri sendiri, sehingga memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  • Alat bayarnya menggunakan uang yang berlaku di negeri sendiri dan tidak memerlukan valuta asing. Misalnya di Indonesia alat bayarnya cukup dengan mata uang rupiah. 
  • Tidak perlu pengurusan surat-surat atau prosedur yang berbelit-belit.
  • Cara pembayarannya relatif mudah, bisa dengan tunai atau cara kredit dan bisa melalui bantuan bank dalam negeri.
  • Biaya transportasi antardaerah relatif mudah.
  • Tidak terlalu terikat atau ketat dengan aturan berbagai standar mutu.
  • Kegiatannya berlangsung di daerah atau antardaerah dalam negeri.
  • Pembeli dan penjual dapat bertatap muka atau melakukan interaksi secara langsung
Perdagangan Internasional dari sisi berlangsungnya kegiatan antara eksportir dengan importir memiliki ciri-ciri sebagai berikut.. 
  • Alat bayar yang digunakan adalah valuta asing. 
  • Memerlukan penyelesaian surat-surat dan prosedur tertentu.
  • Eksportir dalam negeri tidak perlu harus bertatap muka dengan importir luar negeri, demikian pula importir dalam negeri tidak perlu harus bertatap muka dengna eksportir luar negeri. 
  • Memerlukan bantuan bank devisa yang punya hubungan dengan bank di negara importir maupun eksportir luar negeri tersebut, dalam melaksanakan kegiatan maupun pembayarannya.
  • Mutu barang harus memenuhi standar internasional
  • Biaya angkutnya tinggi, karena sudah melewati batas negara. 
  • Untuk barang impor dikenakan pajak impor/bea masuk
Berdasarkan uraian di atas dapat dibedakan antara perdagangan internasional (internasional trade) dengan perdagangan dalam negeri (interrefional trade) sebagai berikut... 
  • Perdagangan internasional merupakan perdagangan antaranegera sedangkan perdagangan regional merupakan perdagangan yang terbatas dalam negeri sendiri (disatu negara). 
  • Perdagangan Internasional melibatkan berbagai macam mata uang sedangkan pedagangan regional hanya menggunakan satu macam mata uang. 
  • Jika terjadi perselisihan dalam perdagangan internasional diselesaikan dengan hukum internasional, sedangkan untuk perdagangan regional dengan hukum nasional masing-masing
  • Barang-barang yang diperdagangkan dalam perdagangan internasional biasanya dikemas khusus agar tidak mengalami kerusakan tetapi tidak demikian untuk perdagangan regional 
  • Barang-barang yang diperdagangkan dalam perdagangan internasional biasanya disesuaikan dengan selera ataupun kondisi dan situasi negara yang bersangkutan, baik negara pengekspor maupun negara pengimpor.

Dampak Negatif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional baik bilateral, regional, maupun multilateral tentu saja selain mempunyai dampak positif juga menimbulkan dampak negatif.
Adapun dampak negatif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut

a. Kelangsungan Hidup Produk Dalam Negeri Teracam
Kelangsungan hidup produksi dalam negeri dapat terancam karena perdagangan internasional dapat membuka peluang dan kesempatan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri sehingga bagi produk dalam negeri yang kualitasnya rendah tentu akan kalah bersaing dan tidak laku di pasaran. Sedangkan produk luar negeri yang proses pembuatannya lebih maju dan modern tentu saja kualitasnya lebih baik akan laku dan menguasai pasaran.

b. Menyempitnya Pasar Produk Dalam Negeri
Dengan masuknya produk luar negeri ke dalam negeri tentu akan mengurangi pasar di dalam negeri. Sehingga pasar dalam negeri yang semula dikuasai oleh produk dalam negeri, perlahan-lahan akan dapat digeser dan dikuasai oleh produk luar negeri.

c. Hancurnya Industri Dalam Negeri
Bagi industri kecil yang kemampuan modalnya kecil dan daya saingnya rendah sudah pasti akan kalah bersaing dengan pengusaha asing. Akibatnya banyak pengusaha dalam negeri yang bangkrut atau menutup usahanya. Maka untuk mencegah hal ini pemerintah melakukan proteksi guna melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk-produk luar negeri.

d. Meningkatnya Pengangguran
Banyaknya perusahaan yang bangkrut atau gulung tikar karena kalah bersaing dengan perusahaan asing yang menjual produknya di Indonesia, mengakibatkan banyaknya tenaga kerja yang di-PHK sehingga menyebabkan pengangguran meningkat dan daya beli masyarakat menurun.

e. Terjadinya Utang Luar Negeri
Dalam perdagangan internasional apabila ekspor negara kita lebih kecil daripada impor, maka hal ini akan menyebabkan terjadinya hutang luar negeri. Padahal untuk membayar hutang tersebut Indonesia harus membayar dengan devisa, akibatnya devisa Indonesia berkurang dan perekonomian dalam negeri akan terganggu.
Dampak Positif Perdagangan Internasional bagi Perekonomian Indonesia
Dalam setiap kerja sama perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia dengan negara lain harus mengandung prinsip saling menguntungkan. Beberapa dampak positif perdagangan internasional bagi perekonomian Indonesia, di antaranya sebagai berikut.

a. Mendorong dan Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi
Dengan adanya perdagangan internasional yang dilakukan oleh Indonesia akan dapat mendorong tumbuhnya industri-industri dalam negeri untuk mengembangkan usahanya sehingga akan mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Perdagangan internasional akan dapat meningkatkan permintaan dan penawaran akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong bertumbuhnya industri-industri dalam negeri. Sebagai contoh, berkembangnya industri batik, kerajinan, dan industri tekstil.

b. Meningkatkan Pendapatan Negara
Melalui perdagangan internasional akan diperoleh devisa yang merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Semakin besar ekspor kita maka semakin besar pula devisa yang diperoleh. Dengan meningkatnya pendapatan negara maka pembangunan dapat terlaksana dengan baik dan kebutuhan negara akan dapat terpenuhi.

c. Memperluas Lapangan Pekerjaan
Adanya perdagangan internasional dapat meningkatkan permintaan akan suatu produk. Hal inilah yang mendorong tumbuh dan berkembangnya industri-industri dalam negeri sehingga terciptalah lapangan kerja, yang pada akhirnya dapat mengurangi pengangguran di dalam negeri.

d. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Adanya perdagangan internasional akan dapat memperluas lapangan kerja dalam negeri, dan banyak masyarakat yang dulunya sulit mencari pekerjaan/menjadi pengangguran sekarang dapat bekerja dan mempunyai penghasilan. Dengan berpenghasilan, masyarakat akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, yang berarti kesejahteraan hidupnya meningkat.

e. Meningkatkan Kualitas Produksi
Mengingat banyaknya persaingan dari negara-negara lain dalam perdagangan internasional maka hal itu mendorong setiap negara untuk meningkatkan kualitas produk ekspornya agar bisa laku di pasar internasional dan menang dalam persaingan. Demikian juga dengan negara kita, agar dapat bersaing dengan negara lain maka Indonesia mau tidak mau juga dituntut selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas produknya agar sesuai dengan standar mutu internasional dengan cara menerapkan ilmu pengetahuan dan tehnologi dalam proses produksinya sehingga dapat bersaing dan laku di pasar internasional. Misalnya dengan mengganti peralatan/mesin industri dengan yang lebih modern dan bertehnologi.

f. Memajukan Dunia Perbankan dan Lembaga Keuangan Lain
Dampak positif lain dengan adanya perdagangan internasional adalah semakin majunya lembaga keuangan, baik bank maupun nonbank, karena bagaimanapun dalam perdagangan internasional akan melibatkan lembaga keuangan untuk membantu memperlancar dan mempermudah transaksi dalam pembayaran dalam negara lain. Misalnya, mengatasi perbedaan alat pembayaran antarnegara.

Demikianlah artikel singkat tentang Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri dan Internasional. semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. sekian dan terima kasih.